Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]
Catatan Ukhty: Bertingkah Seperti ABG Alai, Para Politisi Iran Dikecam
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Breaking News

Sabtu, 19 Agustus 2017

Bertingkah Seperti ABG Alai, Para Politisi Iran Dikecam

Bertingkah Seperti ABG Alai, Para Politisi Iran Dikecam
Indonesian Free Press -- Sejumlah politisi Iran dikecam setelah bertingkah seperti ABG alai dengan berebutan berfoto 'selfie' dengan politisi wanita Uni Eropa.

Seperti dilaporkan The Guardian, 6 Agustus lalu, sejumlah anggota parlemen Iran, termasuk yang mengenakan sorban sebagai simbol ulama Shiah, berebut untuk berfoto selfie dengan Federica Mogherini, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, usai pelantikan Presiden Hassan Rouhani. Akibatnya, mereka pun mendapatkan kecaman ramai-ramai oleh publik Iran.

Namun, sebagian dari kecaman itu juga berbau politis dengan faksi reformis pendukung Rouhani menjadi korbannya. Karena sebagian besar anggota parlemen yang dikecam itu berasal dari kubu tersebut.


Dengan baju warna hijau dan penutup kepala, Ms Mogherini yang sudah hendak meninggalkan ruangan Gedung Parlemen, tampak didorong ke belakang untuk berfoto bersama para anggota parlemen.

Media semi pemerintah FARS News Agency, mengikuti tagar 'Selfie yang memalukan' menyebut tingkah para politisi itu sebagai 'aneh'.

“Reaksi massa muncul atas tindakan memalukan dan tidak beradab dari sejumlah politisi, anggota Faksi Omid, saat bertemu Mogherini," tulis FARS sembari menyinggung anggota parlemen kubu reformis.

Seorang aktifis jejaring sosial populer bahkan menyamakan para politisi itu dengan 'tujuh kurcaci' dalam dongeng Putri Salju. Netizen lainnya menyebarkan gambar para politisi itu dengan gambar dalam adegan film 'Malena' yang memperlihatkan aktris Monica Belluci dikelilingi sejumlah laki-laki yang berebut memberikan pelayanan kepadanya.

Salah satu anggota parlemen yang dikecam itu, Ahmad Mazani, berkomentar di Twitter bahwa ia hanya melakukan reaksi spontan untuk menghormati Mogherini, setelah mereka dilarang untuk memberikan penghormatan kepadanya selama sesi parlemen berlangsung.

Namun bagi Sadegh Kharrazi, mantan diplomat Iran, kini diperlukan sebuah komisi etika dan pelatihan bagi para anggota parlemen.

Anggota parlemen lain, Alireza Salimi, bahkan menyebut tingkah para anggota parlemen itu sebagai bentuk 'penyerahan diri' kepada Barat. Menurutnya, kecaman yang lebih lanjut bisa memaksa dibentuknya penyelidikan atas insiden itu.

Hubungan antara Iran dan Uni Eropa sendiri tengah dalam kondisi yang tidak menyenangkan Iran setelah pada April lalu Uni Eropa memperpanjang saksi terhadap Iran dengan dalih pelanggaran HAM. Meski relatif lebih maju dalam hal emansipasi wanita dibandingkan sebagian negara tetangganya, Iran hanya memiliki seorang menteri wanita sejak Revolusi Iran tahun 1979, demikian laporan Human Rights Watch.(ca)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By