Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]
Catatan Ukhty: Zakat Fitri Diberikan Kemana? (Bolehkah) Zakat Fitrah untuk Ahli Maksiat
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Breaking News

Minggu, 18 Juni 2017

Zakat Fitri Diberikan Kemana? (Bolehkah) Zakat Fitrah untuk Ahli Maksiat

Zakat Fitri Diberikan Kemana? (Bolehkah) Zakat Fitrah untuk Ahli Maksiat
Zakat Fitri Diberikan Kemana?

Kemana Harus Membayar Zakat Fitri ?

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, saya ingin menanyakan tentang pembayaran zakat fitrah. Saat ini saya sedang berada di Belanda, insya Allah sampai dengan akhir September 2011. Apakah boleh zakat fitrah saya ditunaikan di Indonesia oleh keluarga saya di Indonesia? Bagaimana jika membayar zakat di sini dalam bentuk uang dan kemudian ditransfer ke Indonesia untuk ditunaikan di Indonesia, karena tidak tahu kepada siapa zakat fitrah diberikan di Belanda? Jazakallah khairan. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Heri Istanto (hristanto**@***.com)

Jawaban untuk permasalahan alokasi zakat :

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Jika memang di Belanda tidak ada muslim miskin maka boleh Anda bayarkan zakat di Indonesia. Akan tetapi, jika di sana masih ada muslim yang miskin maka tidak boleh. [Jawaban Ustadz Aris Munandar, M.A. (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)]

**

Catatan Redaksi (oleh Ustadz Ammi Nur Baits [Dewan Pembina Konsultasi Syariah]) :

Pada asalnya, zakat fitri dibayarkan di daerah tempat orang tersebut berada ketika hari raya. Hanya saja, diperbolehkan menunaikan zakat fitri di luar tempat orang tersebut berdomisili, karena sebab tertentu. Syahnun bertanya kepada Ibnul Qasim (murid Imam Malik), “Apa pendapat Imam Malik tentang orang Afrika yang tinggal di Mesir pada saat hari raya; di manakah zakat fitrinya ditunaikan?” Ibnul Qosim menjawab, “Imam Malik mengatakan, “Zakat fitri ditunaikan di lokasi dia berada. Jika keluarganya di Afrika membayarkan zakat fitri untuknya, hukumnya boleh dan sah.” [Al-Mudawwanah, 2:367]

Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin rahimahullah ditanya tentang tempat penunaian zakat fitri yang disyariatkannya. Beliau menjawab, “Selayaknya, kita memahami kaidah bahwasanya zakat fitri itu mengikuti badan, maksudnya badan orang yang dizakati. Adapun zakat harta mengikuti (di manakah) harta tersebut berada. Berdasarkan hal ini, orang yang berada di Mekkah, zakat fitrinya ditunaikan di Mekkah, sedangkan keluarganya yang tinggal di luar Mekkah, zakat fitrinya ditunaikan di tempat mereka masing-masing.” [Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin, 18:327]

Allahu a’lam.

Zakat Fitrah untuk Ahli Maksiat

Jika Zakat Fitri Diberikan Untuk Ahli Maksiat

Bolehkah memberi zakat kepada orang yang enggan shalat, tidak pernah shalat, atau ahli maksiat?

Penjelasan masalah alokasi zakat untuk ahli maksiat:

Ada beberapa golongan orang yang menyandarkan diri pada Islam:

1.     Muslim yang taat dan menjalankan syariat Islam. Tidak diragukan lagi bahwa golongan ini yang pantas diberikan zakat. Jadi, seharusnya zakat diserahkan kepada orang yang benar-benar memerhatikan shalat dan ibadah wajib lainnya.
2.     Termasuk ahli bid’ah, dan bid’ahnya adalah bid’ah yang menyebabkan pelakunya menjadi kafir. Orang seperti ini tidak boleh diberi zakat. Misalnya, orang yang berbuat bid’ah dengan mengakui ada nabi ke-26 (nabi setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ed.). 
3.     Ahli bid’ah (yang bid’ahannya tidak menyebabkan pelakunya menjadi kafir) dan ahli maksiat. Jika diketahui dengan sangkaan kuat bahwa ia akan menggunakan zakat tersebut untuk bermaksiat maka kita tidak boleh memberikan zakat kepada orang semacam itu. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2:76–77)

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
“Sudah seharusnya setiap orang memerhatikan orang-orang yang berhak mendapakan zakat, (yaitu) dari kalangan fakir, miskin, orang yang terlilit utang, dan golongan lainnya. Seharusnya, yang dipilih untuk mendapatkan zakat adalah orang yang berpegang teguh dengan syariat. Jika tampak kebid’ahan atau kefasikan pada diri seseorang, ia pantas untuk diboikot dan mendapatkan hukuman lainnya. Ia sudah pantas diminta untuk bertobat. Bagaimana mungkin ia ditolong untuk berbuat maksiat?” (Majmu’ Al-Fatawa, 25:87)

Disusun oleh Ustadz Abduh Tuasikal

Sumber: www.rumaysho.com (disertai penyuntingan dari redaksi http://ift.tt/MrUi7L)
Artikel http://ift.tt/MrUi7L

Kesimpulan (konsultasisyariah) = 
Zakat untuk pelaku maksiat, tidak di anjurkan zakat kepada pelaku maksiat, dst.

[http://ift.tt/2dG9IYK, Disalin dari artikel yang berjudul : "Zakat Fitri Diberikan Kemana", "Zakat Fitrah untuk Ahli Maksiat". Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By