Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]
Catatan Ukhty: Terduga Teroris yang Ditangkap Di Malang Pernah Ikut Bertempur di Suriah, Pulang ke Indonesia Kecewa Karena Gaji Kecil
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Breaking News

Senin, 19 Juni 2017

Terduga Teroris yang Ditangkap Di Malang Pernah Ikut Bertempur di Suriah, Pulang ke Indonesia Kecewa Karena Gaji Kecil

Terduga Teroris yang Ditangkap Di Malang Pernah Ikut Bertempur di Suriah, Pulang ke Indonesia Kecewa Karena Gaji Kecil
Sejumlah anggota Brimob Polda Jatim saat mengamankan penggeledahan rumah pelaku terduga teroris di Singosari, Kabupaten Malang oleh Densus 88, Senin (19/6/2017)(KOMPAS.com / Andi Hartik)
Sejumlah anggota Brimob Polda Jatim saat mengamankan penggeledahan rumah pelaku terduga teroris di Singosari, Kabupaten Malang oleh Densus 88, Senin (19/6/2017)(KOMPAS.com / Andi Hartik)
ARRAHMAH.CO.ID - Terduga teroris Sahrul Munif yang ditangkap personel Densus 88 di Singosari, Kabupaten Malang, merupakan jaringan Abu Jandal.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan Sahrul merupakan militan yang ikut bertempur bersama kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah di Suriah.

Saat berangkat ke Suriah, Sahrul bersama rombongan temannya. Kemudian Sahrul hanya seorang diri pulang ke Indonesia setelah kecewa karena mendapatkan sedikit uang.

Selain Menangkap Sahrul Munif, Densus 88 di hari yang sama menangkap seorang lagi terduga teroris di Surabaya.

Densus 88 menangkap terduga teroris Agus Tri Mulyono, alias Pak Gun, di Tanah Merah II, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya

Para warga tidak menyangka jika Agus Tri yang ditangkap Densus 88 ini terlibat terorisme.

Menurut warga di sekitar rumah kontrakan di Tanah Merah II, Agus dikenal hanya sebagai poenjual sayur keliling menggunakan motor.

Agus juga kurang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar rumah kontrakannya.

"Warga sini (Tanah Merah II) biasanya memanggil Pak Gun atau Pak Jenggot karena memang pak Agus memiliki jenggot," kata Budi Slamet, warga yang rumahnya berada di depan rumah kontrakan Agus Tri Mulyono, Senin (19/6/20170.

Menurut Budi, Pak Gus sudah tingal di rumah kontrakan di Tanah Merah II kurang lebih selama tiga tahun.

Ia tinggal bersama seorang itri dan empat anaknya dan berjualan sayur pada pagi hari.

"Orangnya seperti tertutup, tapi rajin salat ke masjid," ucap Budi.

Selain berjualan sayur, lanjut Budi, Pak Gun lebih banyak tinggal di rumah kontrakan.

Hampir tidak pernah ikut dalam kegiatan warga kampung di Tanah Merah II. (tribunnews.com/ibn yaqzan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By