| Ilustrasi Anak Shalehah. Image: Humairoh |
USWAH, ARRAHMAH.CO.ID - Menjadi orang tua yang berhati lembut dan berkalimat santun itu sulit. Padahal itu adalah syarat utama agar anaknya nanti berhati lembut dan berkalimat santun.
Nah, karena sulit dan tidak mau repot, maka usaha orang tua sering hanya difokuskan pada anak, berusaha keras agar anak tidak kasar kepada dirinya dan agar berbicara sopan. Usaha itu biasanya berupa paksaan secara fisik dan psikis.
Lalu untuk mereka yang religius, biasanya ditakuti dengan dalil-dalil anak durhaka. Yang lebih bagus ada juga yang suka mengamalkan doa untuk melembutkan hati anak, juga mengamalkan doa untuk anak shalih.
Jelas memang doa-doa seperti itu penting. Tapi ada yang jauh lebih penting, yakni menshalihkan dulu orang tuanya. Orang tua yang berbicaranya kromo inggil terhadap anak, biasanya anaknya akan kromo inggil ke bapak dan ibunya.
Demikian pula kelembutan orang tua, kesantunan, kejujuran, dan karakter kemuliaan lainnya, sangat berpengaruh kuat. Sebaliknya mereka yang suka berbicara kasar dan tidak sopan, tanpa menunggu lama, anaknya akan mahir meniru orang tuanya. Meskipun seorang anak sangat sulit diajari apapun, namun mereka sangat mudah dalam menirukan apapun dari orang tuanya.
Oleh karena itu, berjuang keras menjadi orang tua yang shalih bermakna sama dengan berjuang keras menjadikan anak yang shalih.
Demikian pula berjuang keras menjadi seorang guru yang shalih sama dengan berjuang keras menjadikan murid kita shalih.
Oleh: Dr. Agus Zainal Arifin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar