Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]
Catatan Ukhty: Menyambut Bulan Romadhon Dengan Banyak Menyebarkan Hadits Palsu dan Tidak Jelas Lewat Broadcast, Postingan, dan lain-lain
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Breaking News

Selasa, 30 Mei 2017

Menyambut Bulan Romadhon Dengan Banyak Menyebarkan Hadits Palsu dan Tidak Jelas Lewat Broadcast, Postingan, dan lain-lain

Menyambut Bulan Romadhon Dengan Banyak Menyebarkan Hadits Palsu dan Tidak Jelas Lewat Broadcast, Postingan, dan lain-lain
Menyambut Bulan Romadhon Dengan Banyak Menyebarkan Hadits Palsu dan Tidak Jelas Lewat Broadcast, Postingan, dan lain-lain

Tanya :

Assalamu'alaikum, bagaimana jika ada seseorang yang menyebarkan hadits palsu dengan tidak disengaja atau belum tahu karna bodoh (awam) ?.

apakah tetap dikenai ancaman hadits yang menyatakan bahwasnnya berdusta atas nama nabi maka mempersiapkan tempatnya di neraka?,

sebelumnya ana ucapkan syukron jazakallahu khoiron

Jawab :

Wa alaikumussalaam, kalau benar dia tidak sengaja, tidak tahu, atau karena bodoh, maka dia tidak terkena Insya Allah.

Namun dia wajib untuk diberitahu.

Kenapa?

Karena salah satu redaksi hadits ancaman itu (variasi nya banyak) ada yang menggunakan lafadz ( متعمدا) "dengan sengaja", yakni dia sudah tahu tapi ngeyel dan sengaja.

عَنْ الْمُغِيرَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Dari al-Mughirah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka”. [HR. Al-Bukhâri, no. 1229]

Itu yang pertama

Adapun yang kedua, berdusta atas nama Rasulullah itu sebenarnya termasuk dari bagian mengejek dan menghina Rasulullah. Dan ini adalah dosa yang besar.

Jadi walaupun kesalahan dia tidak sebesar orang yang sengaja, yakni karena dia bodoh dan tidak tahu.

Namun dia wajib untuk diberitahu, dinasehati, dan ditakut takuti.

Bukankah membunuh karena tidak sengaja itu juga kena hukuman?

Yang ketiga,
Bagaimana jika dia bermaksud baik dengan kedustaan nya itu?

Maka ini bahayanya justru lebih besar. Kenapa? Karena walaupun dia bermaksud baik namun dia sadar, tahu, dan sengaja berdusta atas nama Rasulullah. Sedangkan sabda Rasulullah itu adalah bagian dari ajaran agama.

Berbeda dengan yang kita bahas sebelumnya, yakni yang karena tidak tahu, tidak faham, dan bodoh.

Sehingga akibatnya dia akan menambah nambah pemahaman, ajaran, ataupun amalan dari agama dengan sengaja berdusta atas nama Rasulullah. Padahal agama ini sudah sempurna, tidak boleh ditambah tambahi dan tidak boleh dikurang kurangi.

Dan dia sadar, faham, dan sengaja untuk melakukan hal itu.

Orang seperti inilah cikal bakal kesesatan dan penyimpangan dalam pemahaman dan pengamalan agama. Dan tidak ada suatu kesesatan dan penyimpangan di dalam agama, melainkan dia itu sebelumnya mengaku aku bahwa tujuan nya itu baik dan mulia.

Demikianlah bahaya nya tipuan syaitan itu.

Walloohu A'lam

[Cerkiis.blogspot.com, Penulis : Ustadz Kautsar Amru]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By