Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]
Catatan Ukhty: Apa Yang Bukan Syariat Berarti Bukan Syiar
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Breaking News

Kamis, 30 Maret 2017

Apa Yang Bukan Syariat Berarti Bukan Syiar

Apa Yang Bukan Syariat Berarti Bukan Syiar
[ mafahimuna ]

Suatu hari, saat sedang ngobrol santai, istriku bertanya:
"Ayah, kalau ada yang bilang, bahwa memperingati Maulid Nabi itu boleh-boleh saja karena hanya merupakan syiar semata, bukan ibadah, itu bagaimana ya?"

Aku tersenyum, lantas menjelaskan:
"Inilah yang banyak orang tidak memahaminya dengan baik, Bunda. Bahkan banyak pula da'i yang entah bagaimana ceritanya bisa memiliki pemahaman seperti itu.

Entah dari mana datangnya pemahaman, jika suatu perkara itu hanya syiar semata, bukan suatu ibadah, maka tidak mengapa, sah-sah saja meski tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para Shahabat. Dari mana pula munculnya pemahaman yang membedakan antara syiar dan ibadah.

Bukankah syiar itu bagian dari agama? Jika bagian dari agama maka tentu ada hukumnya. Dan, bukankah dalam Al Qur'an, dalam surat Al Hajj, Allah menyatakan bahwa mengagungkan syiar-syiar Allah termasuk dari ketaqwaan hati? Allah mengaitkan syiar dengan taqwa. Padahal, segala yang berujung pada ketaqwaan itu pasti bernilai ibadah. Ini berarti, syiar agama, apapun bentuknya, selama itu syiar yang syar'i, pasti merupakan ibadah. Sedangkan ibadah itu hukum asalnya haram dilakukan sampai ada dalil yang membolehkan atau memerintahkannya.

Inilah yang semestinya kita pahami dengan baik. Jadi, janganlah kita hanya melihat dari sisi zhahirnya saja. Tapi juga kudu ditinjau substansinya seperti apa, kemudian menelaahnya berdasarkan petunjuk agama dengan bimbingan para ulama.

Tidak selalu yang nampak heboh, ramai, dan gegap gempita dengan seolah menampakkan Islam itu pasti syiar Islam. Demo, peringatan hari besar Islam ini itu, kurang tepat rasanya bila disebut syiar Islam. Syiar itu erat kaitannya dengan syariat. Apa yang bukan syariat berarti bukan syiar."

[Cerkiis.blogspot.com, Penulis: Ustadz Ammi Ahmad]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By