Seperti dilaporkan situs Military and Intelligence, Rabu (2 Mei), mengutip data yang dirilis Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) dalam laporan terbarunya, Saudi Arabia kini menduduki peringkat ketiga negara paling tinggi belanja militernya dengan nilai $69,4 miliar atau setara sekitar Rp 970 triliun. Saudi hanya kalah dari Amerika ($610 miliar) dan Cina ($228 miliar), namun mengalahkan Rusia ($66,3 miliar), India ($64 miliar), Perancis ($57,8 miliar), Inggris ($47,2 miliar), Jepang ($45,4 miliar), dan Jerman ($44,3) miliar.
Secara keseluruhan, total belanja militer dunia selama tahun 2017 lalu mencapai $1,74 triliun. Amerika tetap yang terbesar dengan prosentase mencapai 37% dari total belanja militer dunia, lebih besar dari tujuh besar negara paling besar belanja militernya digabung menjadi satu. Sementara lima besar negara-negara paling besar belanja militernya bila digabungkan mencapai 60% dari total belanja militer global.
Yang menarik adalah Rusia. Ketika terjadi trend kenaikan belanja militer dunia, belanja militer Rusia justru turun 20% dari belanja tahun 2016. Padahal, Rusia baru saja mengumumkan sejumlah peralatan militer paling canggih yang membutuhkan dana riset dan pengembangan yang sangat besar.
Adapun Saudi Arabia, selain menyalip Rusia, tercatat sebagai negara paling boros dalam belanja militernya yang mencapai 10% dari GDP-nya. Pun bila dibagi dengan jumlah penduduknya (per-kapita), Saudi termasuk yang tertinggi, yaitu mencapai Rp29,4 juta. Bandingkan dengan Indonesia, dengan belanja militer hanya $8,17 miliar, belanja militer per-kapita Indonesia hanya Rp 438.000.(ca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar